Senin, 31 Desember 2012

Selamat Datang Tahun 2013


Selamat Datang Tahun 2013
Cyrillus Harinowo Hadiwerdoyo ;   Pengamat Ekonomi
SINDO, 31 Desember 2012



Hari ini adalah pengujung tahun 2012.Pada saat banyak negara maju di dunia mengalami “musim dingin” perekonomian mereka, Indonesia ternyata tampil sebagai negara yang justru memancarkan musim semi yang banyak memberikan harapan. 

Indonesia tampil sebagai negara besar dengan pertumbuhan ekonomi nomor dua setelah China. Di pengujung 2012 ini kita coba untuk menangkap sari dari perkembangan selama tahun yang hampir lewat ini dan mencoba untuk menerjemahkannya ke dalam apa yang akan terjadi di 2013. Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang tinggi. Selama tiga kuartal pertama 2012 tumbuh 6,29% dibandingkan periode yang sama 2011. Bahkan yang menarik,pertumbuhan ekonomi tersebut tampak sekali dihela oleh sektor industri pengolahan (manufacturing). 

Data BPS mengonfirmasi hal itu. Namun ada beberapa faktor yang memberikan keyakinan kepada saya bahwa sebetulnya prestasi yang dihasilkan oleh sektor industri pengolahan justru jauh melampaui data statistik tersebut. Itulah sebabnya saya sungguh berkeyakinan, perekonomian Indonesia saat ini tidak lagi diwarnai apa yang disebut deindustrialisasi, tetapi sebaliknya justru diwarnai industry led growth, perekonomian yang sungguh dihela oleh sektor industri manufaktur. Perekonomian yang demikian pada akhirnya mendorong sektor perdagangan di dalam negeri untuk tumbuh sangat tinggi pula. 

Semakin banyaknya shopping mall,minimarket, dan sebagainya pada akhirnya menunjukkan peluang bagi berkembangnya sektor perdagangan tersebut dalam bentuk yang disebut modern trade. Kendati demikian, berdasarkan observasi yang ada, ternyata general tradeatau perdagangan tradisional yang melalui distributor, pedagang besar sampai warung-warung juga mengalami perkembangan yang tinggi. 

Itulah sebabnya pengapalan barang melalui Pelabuhan Tanjung Priok, yang selama 140 tahun berdirinya pelabuhan tersebut hanya tumbuh 3–4% per tahun sehingga pada 2008 menghasilkan kinerja 3,6 juta kontainer (TEU), di 2011 lalu kinerjanya meningkat sangat pesat sehingga menjadi 7,2 juta TEU.Ini berarti selama 3 tahun terakhir pertumbuhan transportasi barang melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 20–30% per tahunnya.

Di tengah lesunya ekspor ternyata perdagangan dalam negeri telah menyebabkan peningkatan yang pesat pada kegiatan pelabuhan utama kita tersebut. Fenomena pertumbuhan industri yang sangat tinggi itu juga tampak dari peningkatan konsumsi listrik selama 2012. Sampai September 2012, berdasarkan laporan PLN, produksi listrik di Indonesia mencapai 126,9 tera watt hour (TWH). Jumlah ini meningkat 10,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sementara di 2011, produksi listrik “hanya” mencapai 115,20 TWH,naik 5,85% dibandingkan periode yang sama tahun 2010 yang hanya mencapai 108,83 TWH. Ini adalah pertumbuhan volume (real growth) yang ternyata oleh BPS hanya tercatat sebesar 5,56%. Perkembangan ini harus segera diantisipasi pemerintah. Jika crash program berikutnya tidak segera digarap secara serius, bukan tidak mungkin akan muncul kesenjangan baru antara kapasitas yang ada dengan permintaannya sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan pemadaman sebagaimana yang terjadi sistemik beberapa waktu lalu. 

Pertumbuhan industri semen pada akhirnya juga mendorong peningkatan yang pesat pada industri konstruksi yang selama tiga kuartal terakhir tumbuh 7,45%. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, produksi semen di Indonesia sampai September 2012 tumbuh (volume) 15%. Sayangnya tingkat pertumbuhan ini hanya tercatat sebesar 8,75% di data BPS. Akan tetapi dari laporan ASI tersebut tampak benar peningkatan yang pesat dari sektor konstruksi yang bahkan bisa dikategorikan sebagai suatu construction boom. 

Jika pertumbuhan di sektor “konstruksi formal” sebesar 7,45%, dengan pembangunan dan renovasi perumahan yang dilakukan masyarakat, sangat mungkin pertumbuhannya jauh di atas tingkat pertumbuhan tersebut. Kalau tidak, “ke mana larinya” peningkatan penjualan semen yang sangat tinggi tersebut? Dengan perkembangan yang demikian, perekonomian Indonesia menjadi sangat dinamis dan menarik banyak minat investor untuk berinvestasi di Indonesia. Industri automotif, baja,semen,kimia,elektronik, dan sebagainya kedatangan– kalau tidak bisa dikatakan kebanjiran–investor baru. 

Dan ini akan semakin menguatkan fenomena industry led growth sebagaimana yang saya kemukakan di atas. Bangkitnya sektor industri tersebut pada akhirnya memang membawa dampak pada neraca perdagangan kita. Itulah sebabnya, bulan Oktober 2012 ini secara kumulatif sudah mulai terjadi defisit kecil dalam neraca perdagangan. Defisit tersebut tentunya akan membesar. Namun investasi yang terjadi juga akan memperkuat ekspor barang hasil industri di tahun mendatang. 

Ekspor kendaraan misalnya tahun ini tercatat tumbuh lebih dari 40%. Bahkan Toyota menyatakan ekspor mereka akan diarahkan menjadi 40% dari total produksi mereka di Indonesia. Saya yakin industri yang lain pun mengalami perkembangan yang sama. Pasar ekspor yang baru seperti Afrika ternyata juga memiliki potensi. Setiap seminggu sekali dari Tanjung Priok kapal ukuran besar yang mengangkut lebih dari 3.000 kontainer ke Afrika Barat. Ini menunjukkan mulai tergarapnya pasar Afrika tersebut. 

Oleh karena itu meskipun dalam jangka pendek neraca perdagangan akan mengalami defisit, dengan terjadinya penguatan sektor industri secara bertahap akan terjadi pergeseran dalam ekspor kita. Dengan perkembangan tersebut, perekonomian Indonesia di tahun 2013 tampaknya akan lebih bersinar lagi. Dari sisi pemerintah, dengan menguatnya pemanfaatan APBD DKI beserta sistem penguatan transparansinya, sangat dimungkinkan gejala ini akan juga menular ke daerah dan ini akan menguatkan kontribusi pemerintah dalam perekonomian Indonesia.

Persiapan pemilu pada 2013 pun akhirnya akan juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi sebagaimana terjadi pada pemilu sebelumnya. Pada akhirnya jika tercapai perkembangan yang lebih baik dalam hubungan industrial, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya, perekonomian Indonesia akan mengalami kebangkitan sebagaimana yang banyak kita impikan selama ini. Selamat datang tahun 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar