Sabtu, 30 Maret 2013

Capres yang Memberi Harapan


Capres yang Memberi Harapan
Jeffrie Geovanie ;  Founder The Indonesian Institute
KORAN SINDO, 30 Maret 2013


Meskipun pemilihan umum (pemilu) masih pada tahap penetapan partai-partai yang berhak menjadi peserta, namun beberapa calon presiden sudah bermunculan, dengan menawarkan citra dan program yang beragam. 

Semuanya mencoba dengan berbagai cara untuk menarik kita sebagai pemilih agar tertarik dan memilihnya kelak pada saat berada di bilik suara. Untuk menghindari kemungkinan “memilih kucing dalam karung”, kita sudah harus mulai mengenal lebih dalam para capres yang melacak track record-nya satu persatu agar kelak kita tak salah pilih. Salah mengambil keputusan dalam hitungan menit di bilik suara, akibat buruknya akan kita rasakan paling tidak lima tahun lamanya. 

Kita masih punya banyak waktu untuk memilih mana di antara capres-capres yang sudah bermunculan itu, yang kita anggap lebih baik dari yang lain. Untuk mengharapkan yang terbaik saya kira belum ada, jadi cukuplah dengan kriteria “dianggap lebih baik”. Kriteria yang masih sangat moderat dan tentu saja masih terbuka peluang untuk mencari lain yang lebih baik. 

Di tengah kondisi sosial yang belum beranjak maju dengan segenap rakyat yang sebagian berada di ambang putus asa, kita benar-benar membutuhkan seorang pemimpin yang mampu memberikan harapan, bukan pemimpin yang justru membebani rakyatnya dengan keluhan-kesah dan kekhawatiran- kekhawatiran tanpa alasan. Sejatinya, bangsa ini sudah menyimpan banyak inspirasi, terutama dari para pendahulu kita, para pejuang kemerdekaan atau para founding fathers. 

Mereka dengan ketulusan puncak, mengorbankan apa pun yang dimilikinya semata-mata untuk kemajuan bangsa. Tak ada pamrih dengan mengharapkan gaji, apalagi memperkaya diri dengan korupsi. Merekalah pemimpin sejati. Pemimpin yang tampil apa adanya, namun berjuang dengan apa pun yang dimilikinya. Jangankan pikiran dan harta, bahkan nyawa pun siap dikorbankan kapan saja. 

Pada saat ibu pertiwi meminta, semua akan memberikan segalanya. Merekalah pemimpin yang mampu memberikan inspirasi dan semangat. Para founding fathers telah melakukan tugas itu dengan sangat baik sehingga apa yang mereka cita-citakan bisa terwujud dan kita nikmati hingga saat ini. Merekalah pemimpin yang baik, yang membangkitkan inspirasi, memberikan harapan. 

Selain para founding fathers, kita juga punya banyak teladan dari negara-negara lain. Mengapa, misalnya, rakyat Amerika kembali memilih Barack Obama sebagai presiden padahal pada satu periode sebelumnya masih relatif belum mampu memperbaiki kondisi perekonomian Paman Sam yang terpuruk ? Jawabannya, karena presiden yang masa kecilnya pernah tinggal dan memperoleh pendidikan dasar di Jakarta ini mampu membangkitkan inspirasi dan selalu memberikan harapan. 

Mengapa jutaan rakyat Venezuela menangis meratapi kepergian Hugo Chaves? Karena pemimpin dari negeri kaya minyak di Amerika Latin ini pada masa hidupnya mampu memberikan semangat, inspirasi, dan harapan kepada segenap rakyatnya. Mengapa di negeri ini, kita masih menyaksikan sebagaian rakyat kehilangan harapan, putus asa hingga kabarnya kasus bunuh diri pun terus meningkat? Penyebab utamanya, karena para pemimpin kita saat ini tidak mampu membangkitkan inspirasi, apalagi harapan. 

Para pemimpin kita pada umumnya gagal memberikan harapan karena mereka hanya pandai memberikan janji-janji yang tidak bisa ditepati. Maka sebagian besar rakyat bukannya terinspirasi malah antipati. Pemimpin yang baik tampil bagaikan matahari yang menjadi sumber segala macam energi yang dibutuhkan semua makhluk hidup di muka bumi. Yang setia memberi cahaya saat jutaan atau bahkan miliaran umat manusia di seluruh dunia membutuhkan penerangan untuk bekerja memenuhi kehidupan mereka. 

Uniknya, meskipun semua makhluk membutuhkannya, matahari tetaplah matahari yang tahu kapan saatnya terbit, kapan saatnya tenggelam. Meskipun tenggelam, matahari tetap memberikan harapan, karena esok hari, ia akan terbit kembali dengan membawa semangat baru yang lebih baik lagi. Harapan, kata Rhonda Byrne –penulis buku best seller, The Secret— adalah daya tarik yang sangat kuat yang mampu menarik segalanya pada diri Anda. 

Maka, manusia tanpa harapan pada hakikatnya telah mati sebelum nyawa terlepas dari raganya. Saat ini, kita membutuhkan capres yang mampu memberikan harapan, mengajak rakyatnya percaya akan hari esok yang lebih baik, Indonesia yang makmur dan berkeadilan sebagaimana tertuang pada tujuan dari kemerdekaan kita. 

Kita tidak butuh capres yang hanya pandai menjual diri, membuangbuang harta kekayaan sekadar untuk iklan, untuk pencitraan. Kita butuh capres sejati, yakni capres yang mampu meneladani para founding fathers, yang tampil di hadapan rakyat apa adanya, namun siap mengorbankan apa pun yang dimilikinya saat rakyat membutuhkannya.  ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar