Rabu, 23 September 2015

Keberanianmu Ditunggu

Keberanianmu Ditunggu

Adi Andojo Soetjipto  ;  Mantan Ketua Muda Mahkamah Agung
                                                     KOMPAS, 22 September 2015

                                                                                                                                                           
                                                                                                                                                           

Sekarang ini, masyarakat Indonesia pasti gemas mengikuti kelakuan seorang menteri yang baru masuk dalam jajaran kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sosok itu tak lain adalah Rizal Ramli, Menteri Koordinator Kemaritiman. Belum seminggu diangkat, dia sudah mengkritik kebijakan rekannya sesama menteri. Kelakuannya ini sampai ditegur oleh Wakil Presiden Kalla. Menanggapi teguran itu, Rizal Ramli malah mengajak Kalla berdebat dengannya.

Belakangan ini, dalam tugasnya memenuhi instruksi Presiden Jokowi untuk membenahi masalah dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok, Rizal Ramli bahkan berteriak akan menyikat dan mengepret orang yang akan menghalangi tugasnya. Mari kita tunggu apakah sesumbar Rizal Ramli itu benar-benar akan diwujudkan atau hanya gertakan tanpa kenyataan.

Sosok Rizal Ramli yang saya kenal memang orang yang benar-benar pemberani. Sewaktu jadi mahasiswa di Institut Teknologi Bandung tahun 1978, Rizal Ramli adalah aktivis mahasiswa yang ikut berdemonstrasi menentang rezim Presiden Soeharto. Dan karena tindakannya itu, Rizal Ramli sempat ditahan.

Saat itu, saya menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung dan menilai perjuangan para mahasiswa tersebut benar. Saya juga merasakan keprihatinan para mahasiswa saat itu.

Saya perintahkan jaksa untuk segera mengeluarkan para mahasiswa dari tahanan—termasuk Rizal Ramli—agar tetap dapat melanjutkan dan menyelesaikan studinya.

Demi perubahan

Pada saat itu, saya ditegur oleh jaksa tinggi yang menanyakan kenapa saya tidak membicarakan terlebih dahulu sebelum membebaskan para mahasiswa dari tahanan. Secara tegas saya menjawab, ”Tidak perlu.” Saya ingat betul jawaban tersebut saya sampaikan kepada Jaksa Tinggi Jawa Barat saat itu.

Setelah pembebasan tersebut, Rizal Ramli bersama keluarga berangkat melanjutkan studi ke Amerika Serikat, mengambil bidang ilmu ekonomi. Sejak saat itu, saya tidak lagi mengikuti aktivitasnya hingga mendengar Rizal Ramli diangkat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian pada kabinet yang dipimpin Presiden Abdurrahman Wahid.

Saat ini, Rizal Ramli telah diangkat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman dalam Kabinet Kerja Presiden Jokowi. Walaupun sebelumnya—saat masih di luar kabinet—Rizal Ramli merupakan tokoh kontroversial yang sering mengkritik kebijaksanaan pemerintah, saya yakin ucapannya yang ceplas-ceplos, yang terkadang dianggap di luar batas kesopanan bagi beberapa pihak, bukanlah untuk tujuan negatif. Apalagi untuk menjelekkan pemerintahan yang sedang berlangsung. Akan tetapi sebaliknya, Rizal Ramli justru bermaksud untuk mengadakan perubahan yang lebih baik demi kepentingan hidup masyarakat, dilihat dari keadaan sekarang yang serba kacau-balau.

Saya menilai, saat ini masyarakat Indonesia menunggu keberanian Rizal Ramli sebagai tokoh berani dan kontroversial kiranya benar-benar membenahi seluruh permasalahan yang sedang dialami bangsa dan negara Indonesia. Dan itu dimulai dari menyelesaikan masalah dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Saya mendoakan, dalam menegakkan perjuangan demi masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia, kiranya Rizal Ramli mendapat kekuatan, ketabahan, kesehatan, dan rida dari Allah SWT. Amin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar